TRENGGALEK - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero) Tbk bersama Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) menggelar s...
TRENGGALEK - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero) Tbk bersama Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) menggelar sosialisasi Peran Kemitraan UMKM BUMN untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Sosialisasi yang diikuti 100 peserta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Trenggalek mengikuti kegiatan sosialisasi Peran Kemitraan UMKM-BUMN, yang digelar Anggota DPR RI Dapil Jatim VII, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) bersama PT Adhi Karya Tbk, di Hoyel Hayam Wuruk, Senin (12/12/2022).
EBY atau ibas mengatakan, UMKM merupakan ujung tombak ekonomi nasional. Maka dari itu para pelaku UMKM lebih semangat dalam mendorong dan memperkuat pemulihan ekonomi.
"Kami tahu yang hadir dalam kesempatan ini merupakan pejuang ekonomi serta pengusaha semua. Di sini UMKM memiliki peran penting, apalagi saat badai Covid-19 UMKM jadi benteng terakhir agar ekonomi tidak runtuh," ungkapnya.
Disampaikan oleh Ibas pada saat memberikan materi, Rights Issue Adhi Karya dilaksanakan dengan dasar telah mendapatkan persetujuan dari DPR Komisi VI, Perarturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam saham Adhi Karya sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan Persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022.
Setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional.
Lebih lanjut disampaikan pada saat memberi materi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. Adhi Karya berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode Adhi Karya . Adhi Karya memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu.
“Tidak hanya itu saja yang saat berjalan salah satunya, tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, ini adalah tol yang ditunggu – tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta atau kota pelajar, tol ini masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional. Pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah Jogjakarta, Solo dan Semarang untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata. Selain pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata, pembangunan Tol Solo – Yogya juga menghasilkan multiplier effect salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan” papar Ibas.
Lebih lanjut ibas memaparkan bahwa selain jarak tempuh yg berkurang, adanya pembangunan tol Solo - Jogja ini juga memberikan dampak signifikan terhadap banyak hal, salah satu nya distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat, pertumbuhan sektor pariwisata juga akan meningkat, akses masyarakat juga semakin mudah. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
“Tol Solo - Jogja terbentang sepanjang 96.57 km dan terbagi menjadi tiga seksi. Tol ini menghubungkan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan proses pembangunan tol saat ini sudah mencapai progress 40,54% dan mudah-mudahan seger selesai dan dapat di manfaatkan oleh masyarakat” Pungkasnya. (Eko&SP)
COMMENTS